Seorang Anak Kecil Yang Membungkam Dunia Selama 5 Menit
Cerita
ini berbicara mengenai seorang anak bernama Severn Suzuki, yang pada
usia
9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization (ECO). Organisasi
tersebut merupakan organisasi yang terdiri dari anak-anak yang berdedikasi
untuk belajar dan memberikan arahan kepada anak-anak untuk peduli terhadap
isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan.
Pada
tahun 1992 anak-anak ECO diundang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Bumi di Rio de
Janeiro, Brasil, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 tahun
memberikan sebuah pidato kuat yang memberikan pengaruh besar sekaligus membungkam
beberapa pemimpin dunia terkemuka.
Saat
pidatonya selesai, para delegasi negara yang berada di ruangan itu berdiri dan
memberikan tepuk tangan meriah kepada anak berusia 12 tahun ini. Pidato Severn
Suzuki yang diunggah di situs jejaring sosial Youtube dan
menjadi dikenal dunia dengan "The Girl Who Silenced the World for 5
Minutes". Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil berusia 12 tahun
hingga bisa membuat ruang konferensi hening?
Inilah
isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)
“Halo,
nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O – Enviromental Children
Organization. Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak
berusia 12 dan
13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister,
Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini
sejauh 6000 mil untuk memberitahukan
pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini
di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa
depan bagi diri saya saja.
Kehilangan
masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam
pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yang akan
datang. Saya
berada disini mewakili anak-anak yang kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya
tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang
yang sekarat yang
tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya.
Kami TIDAK BOLEH TIDAK DIDENGAR.
Saya
merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan ozon.
Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yang
dibawa oleh
udara.
Saya
sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu
kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami
mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan
tiap harinya - hilang selamanya.
Dalam
hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang
liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi
sekarang saya tidak
tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya
nantinya.
Apakah
anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda
sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang? Semua ini terjadi di
hadapan kita dan walaupun begitu
kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya.
Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya.
Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti
saya!
Anda
tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda
tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda
tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah. Dan
anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang
sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara
memperbaikinya, TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!
Disini
anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi – tetapi sebenarnya
anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan,
paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang.
Saya
hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian
dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri
dari 30 juta rumpun dan kita
semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan
pemerintahan tidak
akan mengubah hal tersebut.
Saya
hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi
permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama. Walaupun
marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk
memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.
Di
negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu
dan kemudian membuangnya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja
negara-negara di utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan.
Bahkan
ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan
sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.
Di
Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan
yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan
televisi.
Dua
hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu
dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut
memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya,
aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal,
cinta dan kasih sayang " .
Jika
seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk
berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah?
Saya
tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan
saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar,
bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas
di Rio, saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia, seorang korban perang
Timur Tengah atau pengemis di India .
Saya
hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang
dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan
menemukan jawaban terhadap permasalahan
alam, betapa indah jadinya dunia ini.
Di
sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik.
Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk
mencari jalan keluar, membereskan
kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi
dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan
pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?
Jangan
lupakan mengapa anda menghadiri konferensi ini, mengapa anda melakukan hal ini
- kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia
seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharusnya dapat memberikan
kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan
baik-baik saja, kami melakukan yang terbaik
yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari segalanya.”
Tetapi
saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi.
Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu
berkata, “Kamu akan selalu
dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu”.
Jadi,
apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa
berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang ANDA , cobalah untuk mewujudkan
kata-kata tersebut. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.”
***
Luar
biasanya ketika seorang gadis kecil mampu menyuarakan kekhawatirannya tentang
kerusakan lingkungan hidup, tentang binatang yang punah, tentang nasib
orang-orang miskin di seluruh dunia. Bagaimana dengan kita?
Jika
kita tidak dapat berbuat banyak untuk bumi yang kita tinggali ini, setidaknya
marilah kita berusaha melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat. Tidak membuang
sampah sembarangan, berhenti merokok, mengurangi penggunaan plastik, mengurangi
penggunaan AC, membantu sesama, menyayangi binatang dan hal-hal lain yang akan
membawa sedikit perubahan kepada bumi ini.
Komentar
Posting Komentar