Sharing Session Buku HIKE TO BE A KING
DETAIL BUKU
Penulis : Mochammad Sayed
Tahun : 2017
Genre : Pengembangan Diri
Penerbit : Psikologi Corner
Cover : Softcover
Tebal : 144 halaman
Cetakan : Original
Harga : Rp 15.000,- (Februari 2020 – Event
Gramedia Big Sale)
INTRO
Masih dalam suasana rindu
ketinggian, jadi aku memutuskan untuk membaca buku yang baru saja aku beli
kurang dari seminggu yang lalu dan bertema hiking.
Kali ini bukunya bukan novel, tapi buku motivasi atau pengembangan diri.
Buku ini sangat tipis ya
gaes, tampilannya berwarna, didominasi warna orange dan ungu, dan penuh dengan
ilustrasi/gambar. Karena itulah aku iseng-iseng ngitung waktu selama membaca
dari awal sampai akhir. Hasilnya? Seperti yang sudah diduga, buku ini selesai
dibaca hanya dalam waktu 1,5 jam alias 90 menit dengan kecepatan membaca
normal. Rekor. Hehe.
Tadinya aku agak aneh
kenapa bukunya banyak banget ilustrasinya gitu. Ternyata ketika sedang membaca
baris demi baris, lembar demi lembar, untuk buku seperti ini memang lebih bagus
pakai ilustrasi, biar ngga membosankan dan ngga bikin ngantuk. Coba kalau
isinya full text, bisa ditebak baru
beberapa lembar aku udah ngantuk dan memilih tutup buku.
Nah karena genre bukunya
agak berbeda dari buku-buku sebelumnya jadi disini aku mau sharing aja apa yang ada di buku itu, bukan mau mereview secara
detail sebagaimana postingan-postingan sebelumnya. Kutipannya juga langsung aku
share disini. Belajar bersama, semoga
bermanfaat.
SHARING SESSION
Kegiatan hiking begitu
melelahkan, namun ketika sampai di puncak, semuanya terbayar. Bukan hanya
mengenai apa yang akan kita pandang setelahnya, lebih dari itu, ini adalah
masalah kepuasan. Rasa puas ketika kita bersusah payah menuju puncak dengan
segala keterbatasan fisik, namun tidak membatasi langkah kita untuk
menjamahnya.
- Mochammad Sayed
(Hal. 3-4)
Di buku ini, kegiatan hiking atau pendakian juga dianalogikan
seperti perjalanan menuju kesuksesan. Di buku ini diuraikan hal-hal apa saja
yang penting selama perjalanan itu (baik pendakian maupun kesuksesan).
Dari hiking saya menemukan sesuatu yang penting, bahwa menjadi seseorang
yang berhasil itu sulit. Dan juga merupakan verifikasi terhadap orang-orang
‘sukses’ sebelumnya bahwa jalan yang mereka hadapi itu sama terjalnya, sama
rumitnya, sama melelahkannya seperti halnya track
yang harus dilewati ketika hiking.
- Mochammad Sayed
(Hal. 18)
Hal apa saja yang penting selama
perjalanan itu?
1. Vision
Visi adalah tujuan. Layaknya puncak yang menjadi tujuan
pendakian, maka kesuksesan adalah tujuan dari perjuangan.
I don’t dream at nigh, I dream at day, I dream all day. I’m
dreaming for living.
- Steven Spielberg
(Hal. 22)
Percaya adalah kata kunci.
Kita harus percaya bahwa visi seperti halnya materi-materi yang terlihat secara
kasatmata. Kita harus percaya bahwa visi adalah delusi, sebuah kenyataan yang
bersifat eksklusif dan personal. Dan, percaya suatu saat, visi akan kita
wujudkan dengan tangan kita sendiri.
(Hal. 27)
Dan alangkah tidak
bijaksananya ketika begitu saja membuang visi yang telah ditetapkan sebelumnya
hanya karena rintangan kecil yang sedang kita hadapi. Karena kita tidak pernah
tahu kapan waktu terealisasinya visi kita. Yang kita perlukan adalah terus percaya
bahwa visi kita tidak berakhir menjadi realitas dalam universe yang kita miliki secara personal, melainkan terwujud dan
terealisasi sehingga menjadi realitas orang lain juga.
(Hal. 33)
Karena willing saja tidak cukup. We
must do!
(Hal. 37)
2. Observation
Dalam pendakian maupun dalam mewujudkan mimpi kita harus
melakukan observasi. Yang diobservasi : diri sendiri, medan dan strategi.
If you know the enemy and know yourself, you need not fear
the result of hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for
every victory gained you will also suffer a defeat. If you know neither, the
enemy nor yourself, you will succumb in every battle.
- Sun Tzu
(Hal. 43)
Orang yang menguasai ruang
adalah orang yang menguasai waktu. Lebih dari itu, cakupannya bukan hanya soal
masa saja. Keberhasilan termasuk di dalamnya.
(Hal. 47)
3. Preparation
Kalau kita mendaki, pasti banyak yang kita persiapkan, mulai
dari perlengkapan, peralatan, logistik, bahkan fisik. Sama juga perjalanan
menuju sukses, juga butuh persiapan.
Seseorang yang tidak tahu
apa kelebihannya, tidak tahu apa yang menjadi kemampuannya, tidak akan pernah
mendapat apa yang ia tuju atau capai.
(Hal. 53)
Kerja keras akan
mengalahkan bakat jika bakat tidak berhasil untuk bekerja keras.
- Kevin Durant
(Hal. 56)
Hard skill
adalah kemampuan seseorang untuk mencapai yang ia inginkan dan soft skill adalah kemampuan untuk
mempertahankannya.
(Hal. 62)
4. Courage
Mendaki butuh keberanian. Menuju sukses juga butuh
keberanian. Keberanbian untuk keluar dari zona nyaman, untuk memulai langkah.
Comfort zone atau
zona nyaman adalah zona yang sangat kita kenal, zona yang berada dalam
jangkauan kontrol kita dan kita nyaman dengan keadaan tersebut.
Di luar comfort zone adalah learning zone yaitu zona di mana kita memperluas jangkauan kontrol
kita, dan hal ini berhubungan dengan eksperimen, observasi, pembelajaran dan
sebagainya.
No experience zone, zona
ketika kita benar-benar merasa puas dengan apa yang kita punya, atau mungkin
tidak ada kemampuan untuk mendapat lebih.
(Hal. 67, 69)
A journey of thousand miles begins with a single step.
(Hal. 77)
Keberanian dibutuhkan, di mana
ketika kita dihadapkan pada pilihan yang sulit, yang sangat terkait dengan
hajat hidup personal dan jalan yang nanti akan kita lewati.
(Hal. 79)
5. Affirmation
Anggapan diri kita sendiri akan mempengaruhi usaha, lalu
akan mempengaruhi hasil. Kalau kita menganggap sanggup mencapai puncak gunung,
maka kita pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendaki, lalu kita akan
mendapatkan hasil yang sepadan, yaitu puncak itu sendiri.
Di sinilah letak dan guna
dari visualisasi dan afirmasi. Jika kita memang memiliki potensi yang kita rasa
kurang, pertama kita harus menghindari bayangan bahwa kita tidak akan bisa
melakukan atau mencapai sesuatu yang menjadi target yang kita tetapkan. Bayangkanlah
kita berada dalam posisi bahwa kita bisa melakukannya.
(Hal. 92)
Tidak ada yang melarang
kita untuk berkhayal, bermimpi atau berpura-pura terhadap sesuatu yang kita
inginkan. Namun ada saat ketika kita melakukan itu kita akan ditertawakan. Maka
dari itu, jika kita telah menganggap khayalan tersebut adalah sesuatu yang berarti
dan harus kita raih, jadikanlah khayalan itu motivasi untuk bergerak mendekati
kenyataan. Dorong diri sendiri semaksimal mungkin hingga benar-benar
mencapainya.
(Hal. 95)
6. Determination
Mendaki itu perlu tekad kuat loh. Kalau tidak, bisa-bisa
mundur di tengah jalan lantaran rasa cape atau enggan dengan medan yang sulit.
Naik gunung bukan cuma tentang
fisik, lebih dari itu, naik gunung adalah tentang tekad.
(Hal. 100)
Fokus pada goals itu penting, namun fokus terhadap behaviour untuk mencapainya jauh lebih
penting karena kita tidak mungkin mencapai visi hanya dengan berdiam diri saja
atau membayangkan saja, atau melakukan afirmasi saja, kita perlu beraksi dan
aksi adalah sesuatu yang berada dalam kontrol kita.
- Reggie Rivers
(Hal. 102)
Orang yang memiliki
determinasi tinggi juga tidak akan mudah menyerah ketika ia menemukan rintangan
di hadapannya. Bukan hanya karena ia tahu dan menyadari bahwa rintangan adalah
proses untuk mencapai visinya, namun lebih karena ia fokus pada usaha yang
harus ia lakukan untuk mengalahkan rintangan tersebut lalu terus berusaha lagi
untuk mewujudkan visinya.
(Hal. 102)
7. Patient
Sabar juga penting loh gaes, sama pentingnya dengan punya
tekad, supaya kita tetap bertahan dalam perjalanan yang kita tempuh.
Karena sukses merupakan
sesuatu yang berada di luar jangkauan tangan kita, maka yang bisa kita lakukan
sekarang hanya bersabar dan menunggu. Namun, bersabar dan menunggu disini bukan
bersabar dan menunggu dengan diam, karena berdiam diri tidak akan mengubah apa
pun. Bersabar dan menunggu di sini adalah sabar dan menunggu yang aktif, dengan
terus menerus bergerak hingga setiap langkahnya kian mendekati apa pun yang
menjadi tujuan kita.
(Hal. 107)
Mengeluh tidak akan
menyelesaikan berbagai permasalahan. Masalah tidak akan selesai hanya dengan
keluhan.
(Hal. 108)
8. Breaking
Mendaki itu seringkali butuh waktu perjalanan yang panjang. Maka
jangan lupa istirahat sejenak untuk mengembalikan energi dan semangat :)
Ambisi dan kesungguhan itu
perlu, namun jangan terlalu ambisius hingga melupakan kaindahan sekitar.
(Hal. 117)
9. Failure
Gagal bukan berarti kalah. Tapi ketika menyerah, pada saat
itulah kita kalah.
Jika kita tidak berhasil
mendapatkan sesuatu atau meraih yang kita harapkan, namun kita tidak menyerah
dan masih membuka kesempatan untuk meraihnya suatu saat, berarti kita mengalami
kegagalan. Sebaliknya, jika kita menemui ketidakberhasilan untuk meraih sesuatu
yang diharapkan lalu menyerah dan menutup kesempatan untuk meraihnya di waktu
yang berbeda, berarti kita sudah kalah.
(Hal. 125)
Jika kita tidak pernah
merasakan bagaimana rasanya kalah atau gagal, terkadang kita akan merasa
sombong. Kesombongan timbul ketika kita merasa ada di atas orang lain dalam hal
apa pun. Dan lagi, salah stu timbulnya arogansi adalah kemampuan meraih apa
pun.
(Hal. 128)
Pada akhirnya kegagalan
menyadarkan kita bahwa kita bukanlah apa-apa, tetapi bukan berarti tidak bisa
melakukan apa-apa.
(Hal. 129)
10. Bonus
Puncak itu bonus.
No mountain is worth even a finger or a toe to frostbite. Return
home is real succes. Summit is only bonus.
- Alan Hinkes
(Hal. 132)
Pelajaran dari puncak bukan
hanya tentang usaha keras dan visi akhir yang berujung pada realitas. Lebih dari
itu, puncak menyadarkan kita bahwa kita tidak bisa selamanya tinggal di sana. Kita
harus turun, melanjutkan kehidupan lagi, untuk kembali menaklukakan
puncak-puncak yang lain.
(Hal. 132-133)
Mereka yang sampai puncak
bukan karena mereka punya fisik yang kuat atau peralatan yang lengkap. Mereka yang
mencapai puncak adalah mereka yang terus menatap puncak, melangkahkan kakinya
ke sana dan tidak menyerah.
(Hal. 142)
New Formula
DREAM, BELIEVE, FIGHT, IKHLAS
Hike to be a King
==============================================================
Nah itu dia sharing session dari buku Hike to be a King karya Mochammad Sayed.
Baca juga review dan kutipan buku-buku koleksi saya yang lain disini. Selamat membaca buku :)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus