Review dan Kumpulan Kutipan Novel ANNE OF AVONLEA - Seri #2 Anne of Green Gables
DETAIL BUKU
Penulis : Lucy Maud Montgomery
Tahun : 1909
Genre : Novel Klasik
Penerbit : Qanita
Cover : Softcover
Tebal : 432 halaman
Cetakan : Original
Harga : Rp 22.000,- (Juli 2019 – Event OUT
OF THE BOOX Mizan Publisher)
Keterangan : Cover Republish, Maret 2017
REVIEW
Buku ini berkisah tentang seorang gadis bernama Anne Shirley dari Green Gables, Desa Avonlea, Pulau Prince Edward. Terdengar familiar? Ya, mungkin tidak banyak yang tahu tentang kisah Anne Shirley.
Sejauh yang ku ingat, novel
ini adalah novel klasik terbaik yang pernah ku baca. Anne of Avonlea adalah
seri kedua dari kisah Anne Shirley. Novel pertama berjudul Anne of Green Gables dan sudah ku baca sekitar 4 tahun yang lalu,
dan bukunya ada di rumah jadi belum direview di blog ini.
Kebetulan saat berkunjung
ke event Out of The Boox Mizan Publisher di Jakarta saya melihat dua seri
lanjutannya di antara buku-buku yang dijual, yaitu Anne of Avonlea dan Anne of the Island. Harganya miring dan jauh dari harga novel seri pertamanya¸ covernya
versi republish yang lebih cantik.
Otomatis saya langsung beli. Apalagi kisah Anne Shirley memang sangat menarik
untuk diikuti.
Setiap ada teman yang
melihat saya membaca, mereka biasanya bertanya “buku apa?”. Penjelasan paling
mudah yang biasanya aku sampaikan tentang buku ini adalah, “novel klasik,
latarnya di Kanada tahun 1900an”. Karena deskripsi yang paling umum ya seperti
itu. Jika ingin dijelaskan kisah tentang siapa, rasanya hal yang paling mudah
adalah meminjamkan novelnya kepada yang bertanya. Mengapa demikian? Karena
kisah Anne Shirley adalah kisah yang sederhana, tapi kompleks dan manis.
Terlalu panjang lebar jika ingin dijelaskan.
Anne Shirley adalah gadis
yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga Cuthbert
sejak dia kecil dan tinggal di sebuah rumah pertanian bernama Green Gables. Ia memiliki rambut
“merah”, hidung cantik namun memiliki bintik-bintik dan tubuh yang ramping. Dia
gadis yang sederhana, penuh imajinasi yang luas dan sosok yang selalu ceria.
Meskipun di novel ini Anne sudah cukup besar untuk disebut anak-anak, alias
sudah remaja, keceriaan dan tingkah laku Anne kecil masih melekat erat dalam
karakternya.
Ia masih suka melamun
membayangkan hal-hal yang dia suka, tapi sudah tidak lagi memberi nama
tempat-tempat baru yang dia temukan dengan nama-nama yang unik. Lamunannya pun
sudah lebih bermanfaat, dibanding membayangkan sosok hantu anak kecil yang ada
di Hutan Berhantu yang malah membuat dia dan Diana Barry, sahabatnya ketakutan sendiri. Jadi, yaa dia sudah
tumbuh. Tapi dia masih gadis yang
menyenangkan.
Tokoh-tokoh baru juga
bermunculan di seri ini. Misalnya Mr.
Harrison, tetangga Green Gables yang awalnya terkesan menjengkelkan namun
akhirnya menjadi sahabat baik Anne. Davy
Keith dan Dora Keith, sepasang anak kembar berusia 5 tahun yang diadopsi
oleh Marilla Cuthbert. Mrs. Lavendar, pemilik rumah batu,
Pondok Gema di tengah hutan yang “hampir” tidak menikah di usianya yang sudah
lanjut. Paul Irving, murid
kesayangan Anne. Dan lainnya.
Di seri ini Anne
mengajarkan saya bagaimana menjadi seorang guru yang baik, pekerjaan yang
sedang saya lakoni saat ini. Meskipun usia murid Anne dan murid saya jauh
berbeda, tapi nilai-nilai Anne dalam mengajar cukup menginspirasi. Misalnya
tentang bagaimana dia selalu bahagia dan mencoba memberikan yang terbaik dalam
setiap kelasnya.
Di seri ini juga Anne sudah
mulai mengalami romansa-romansa cinta. Terutama dengan sahabatnya sendiri Gilbert Blythe, walaupun Anne masih
sangat-sangat cuek dan kekanakan untuk mengerti. Nah, kisah mengenai mereka
masih berlanjut di seri Anne of the Island yang masih belum selesai saya baca.
Nanti saya review juga, In syaa Allah.
Cukup sekian reviewnya.
Silakan beli bukunya kalau ingin tahu lebih detail. Maaf kalau reviewnya agak ngalor ngidul. Hehe...
KUTIPAN
Tetapi kita tidak pernah
bisa mengetahui apa yang bisa dicapai jika seorang guru mampu menggunakan
pengaruhnya sebaik mungkin.
(Hal. 12)
Kapan pun kita mengharapkan
sesuatu yang menyenangkan, pasti kita akan kecewa ... mungkin itu benar. Tapi,
ada sisi baiknya juga. Hal-hal buruk tidak selalu terjadi seperti yang kita
duga ... kadang-kadang, masalah selesai jauh lebih baik daripada yang kita
duga.
- Anne Shirley
(Hal. 48)
Tapi, aku percaya seorang
guru tidak perlu galak agar dihormati.
- Anne Shirley
(Hal. 50)
Ada kebaikan dalam diri
setiap orang jika kita bisa menemukannya.
- Anne Shirley
(Hal. 53)
Dari pengalaman, saya tahu
bahwa sangat tidak menyenangkan jika nama kita dieja secara salah, dan lebih
buruk lagi jika salah diucapkan.
- Anne Shirley
(Hal. 67)
Kadang, baik juga bagi
orang untuk terpaksa melakukan apa yang tidak disukainya ... selama itu tidak
berlebihan.
- Anne Shirley
(Hal. 97)
Tidak saling mengerti,
itulah masalah yang selalu terjadi saat orang-orang tidak saling menyukai.
- Anne Shirley
(Hal. 113)
Setiap pagi adalah awal
yang baru.
Setiap pagi dunia ini
terlahir kembali.
(Hal. 161)
Bukan kegagalan yang
merupakan kejahatan, tapi cita-cita yang dangkal. Kita harus memiliki target
dan berusaha mencapainya, bahkan jika kita tidak akan pernah berhasil.
- Mrs. Allan
(Hal. 206)
Saat memikirkan sesuatu
yang menyenangkan akan terjadi, tampaknya aku langsung terbang melayang karena
membayangkannya. Kemudian tiba-tiba aku terempas keras ke bumi. Tapi, betul,
Marilla, bagian melayang itu memang sangat menyenangkan selama aku merasakannya
... seperti terbang saat matahari terbenam. Kupikir, perasaan itu sebanding
dengan empasan yang keras.
- Anne Shirley
(Hal. 232)
Apa pun itu, aku yakin
hari-hari yang paling indah dan manis bukanlah hari-hari saat peristiwa yang
sangat hebat atau menakjubkan atau menarik terjadi. Tapi, hari paling indah
adalah ketika ada peristiwa yang membawa suatu kenikmatan kecil sederhana, satu
demi satu, bagaikan butir-butir mutiara lepas dari seuntai benang.
- Anne Shirley
(Hal. 252)
Menjalani hidup untuk
mengharumkan nama kita, bahkan meskipun awalnya tidak indah ... membuat nama
kita membekas di pikiran semua orang karena sesuatu yang sangat indah dan
menyenangkan, yang tidak akan pernah mereka pikirkan sama sekali.
- Anne Shirley
(Hal. 299-300)
Dalam lamunan semua orang
berbicara seperti yang kita inginkan, dan memberi kita kesempatan untuk mengatakan
apa yang ingin kita ucapkan.
(Hal. 311)
Mawar itu merah, violet itu
biru; Matahari itu cerah, dan begitu pula dirimu.
- Davy Keith
(Hal. 351)
Kau memang gadis senja,
jadi senja selalu membawamu. Hal-hal yang saling terkait memang selalu data
bersamaan.
- Miss Lavendar Lewis
(Hal. 375)
Meskipun Anne tidak
dianggap cantik oleh semua standar umum, dia memiliki suatu pesona tertentu
yang samar. Orang-orang yang paling dekat dengan Anna merasa, tanpa menyadari
bahwa mereka merasakan itu, bahwa hal yang paling menarik darinya adalah aura
semangat dan harapan yang menyelubunginya ... kekuatan untuk menentukan masa
depan yang ada dalam dirinya. Anne bagaikan berjalan dengan keyakinan bahwa tak
ada yang tak mungkin.
(Hal. 381-382)
Hal-hal lama berubah cepat
untuk memberi tempat bagi yang baru.
(Hal. 417)
Yang ingin kudapatkan
setelah lulus dari perguruan tinggi adalah suatu pengetahuan untuk menjalani
hidup sebaik mungkin dan melakukan hal terbaik yang bisa kulakukan. Aku ingin
belajar untuk mengerti dan membantu orang lain sekaligus diriku sendiri.
- Anne Shirley
(Hal. 418-419)
Di dunia ini, kita harus
mengharapkan hal terbaik dan bersiap-siap menghadapi kemungkinan terburu, dan
menerima apa pun yang telah Tuhan takdirkan.
- Charlotta Keempat
(Hal. 420)
==============================================================
Nah itu dia review dan kutipan novel Anne of Avonlea karya Lucy M Montgomery.
Baca juga review dan kutipan buku-buku koleksi saya yang lain disini. Selamat membaca buku :)
Komentar
Posting Komentar