Review dan Kumpulan Kutipan Buku 11:11


DETAIL BUKU

Penulis         : Fiersa Besari
Tahun          : 2018
Genre           : Antologi Cerpen
Penerbit       : mediakita
Cover           : Softcover
Tebal            : 302 halaman
Cetakan        : Original
Harga           : Rp 44.000,- (Desember 2019 – Onlineshop)
Keterangan : Cover Cetakan I, 2018


REVIEW

Halo sahabat . . .

Setelah hampir sebulan lebih absen dari dunia membaca, akhirnya aku berhasil mengumpulkan niat lagi untuk mulai membaca buku yang sudah bertumpuk-tumpuk tak terjamah. Buku hasil perburuan di event Out of the Boox Desember 2019 di Jakarta, ditambah beberapa buku lainnya.

Kebetulan beberapa hari yang lalu aku mampir ke Gramedia Matraman di event big sale, dan berhasil membawa pulang 3 buku baru. Jadilah koleksi buku baru di lemari bertambah. Sadar (lagi) kalau buku tidak akan bermanfaat jika hanya dikoleksi, maka aku pun memutuskan untuk mulai membaca buku lagi keesokan harinya.

Dan inilah buku pertama yang berhasil aku tuntaskan di tahun 2020. Buku Bang Fiersa ketiga yang ku punya. Judulnya 11:11. Kenapa 11:11? Karena buku ini berisi 11 kisah dengan 11 lagu. Dan seperti kelihatannya, 11:11 seperti menunjukkan jam atau waktu, maka ketika aku perhatikan lebih detail, semua kisah di buku ini berkisah tentang waktu. Tentang berbagai peran dan sifat waktu dalam kehidupan.

Sejujurnya kalau boleh jujur aku lebih menyukai albuk (album buku) sebelumnya, yaitu Konspirasi AlamSemesta. Berbeda dengan buku sebelumnya, setiap chapter di buku ini menuturkan kisah yang berbeda. Aku lumayan kaget ketika mulai membaca chapter kedua, ternyata kisahnya berbeda dari kisah pertama, terkesan tidak nyambung. Aku lupa kalau ternyata buku ini adalah antologi cerpen, bukan novel utuh. Hehe.

Dari segi lagu yang disuguhkan, sejujurnya (lagi) aku pun lebih suka lagu-lagu di buku KOLASE, lebih mengena. Kalau lagu-lagu di albuk yang satu ini ada beberapa yang berbahasa Inggris. Sebenarnya bagus si, tapi lebih bagus lagu-lagu di albuk sebelumnya. Mungkin karena memang sudah lebih familiar di telinga.

Cara penuturannya tentu khas Bang Fiersa Besari. Kosa kata yang dipakai penuh sastra. Juga ada kutipan-kutipan di setiap kisahnya. Dan uniknya, dari beberapa kisah yang disuguhkan ada yang temanya cukup berbeda, seperti kisah di film fantasi berupa bidadari yang jatuh cinta pada manusia, atau kisah di film sci fi mengenai teknologi yang menampilkan sebuah dunia baru.

Sepertinya Bang Fiersa memang mencoba untuk menggabungkan banyak genre ke dalam satu buku: roman, fiksi, fantasi, nasionalisme, keluarga. Kisah-kisah itu terangkum dalam chapter yang berbeda-beda dengan judul chapter yang menjadi judul lagunya pula:
1.      Ainy (And I Need You)
Api dan Ainy, kisah roman seorang fotografer dan desainer fashion
2.      Melangkah Tanpamu
Senggani dan Wira, kisah roman pemain biola dan penggemarnya yang usianya lebih muda
3.      Acak Corak
Percakapan Malaikat dan Iblis
4.      Home
Balian dan Rama, kisah ayah dan anak
5.      Samar
Samara dan Gugu, kisah seorang gadis dan boneka kucing kesayangannya
6.      Temaram
Bujangga dan Kirana, kisah cinta terpendam dalam hubungan persahabatan
7.      Kala
Langgas dan Arunika, kisah macam film sci fi yang aku sebutkan tadi
8.      Glimpse
Suri dan Marhaen, kisah cinta sesama penulis yang berujung pengkhianatan
9.      Harapan
Mentari dan Timur, kisah cinta sepasang manusia dari pesisir, dengan unsur nasionalisme yang mengena
10.  I Heart Thee
Nirmala dan Adabana, kisah roman bidadari dan manusia biasa
11.  Senja Bersayap
Sakhi dan Alegori, kisah roman penghuni penjara dan sahabat pena-nya

Sejauh ini memang ekspektasiku tidak terlalu sesuai ketika selesai membaca buku ini. Alasannya, aku ingin membaca kisah petualangan di alam, di gunung. Ternyata kisahnya tidak seperti itu. Hehe.

Tapi tenang, ini tidak membuatku jera membaca karya Bang Fiersa. Masih ada 3 buku Bang Fiersa yang belum aku punya dan akan aku masukkan ke wishlist. In syaa Allah bakal dibeli suatu hari nanti. Dan yang bikin seneng sama buku ini adalah karena pas beli dapet promo 50%, plus bukunya bertanda tangan! Sayangnya CDnya kosong. Huhu.



Cukup sekian reviewnya. Seperti biasa aku rangkum kutipan-kutipannya. Selamat membaca . . .

KUTIPAN

Hal-hal besar di dunia ini ada karena hal-hal kecil, kan. Kadang kita terlalu fokus sama yang besar, sampai lupa melihat yang kecil.
- Api (Chapter AINY)
(Hal. 5)

Jadi imam enggak perlu ganteng.
- Api (Chapter AINY)
(Hal. 9)

Lucu betapa kehidupan menganugerahkan kehangatan di saat yang tidak tepat. Haruskan aku membunuh perasaanku sendiri?
- Ainy (Chapter AINY)
(Hal. 10)

Beberapa rasa memang diciptakan untuk dinikmati sendiri sebelum akhirnya terbunuh oleh waktu.
- Ainy (Chapter AINY)
(Hal. 17)

Kini aku sadar, tugasmu hanyalah menyinariku sebagai sahabat, bukan membakarku sebagai kekasih. Selamat jalan. Jaga dirimu baik-baik. Tetaplah menjadi api untuk mereka yang membutuhkan cahaya.
- Ainy (Chapter AINY)
(Hal. 27)

Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi.
- Ainy (Chapter AINY)
(Hal. 30)

Apakah cinta monyet namanya kalau disertai keikhlasan melihatmu berpacaran sementara aku menunggu? Apakah cinta monyet namanya kalau disertai rasa ingin bersama tanpa peduli apa statusku?
- Wira (Chapter MELANGKAH TANPAMU)
(Hal. 57)

Apa pun kelas sosial yang mereka pamerkan lewat mobil yang mampu mereka beli, toh mereka semua akan tiba pada dua buah penghujung : neraka atau surga.
- Chapter ACAK CORAK
(Hal. 68)

Memiliki pendengar yang tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam itu menyenangkan.
- Chapter ACAK CORAK
(Hal. 75)

Aku malah mensyukuri senja yang membawa kita pada kegelapan. Karena, jika kita mau mengarungi gelapnya malam, mentari yang sama juga akan membawa kita pada indahnya pagi.
- Samara (Chapter SAMAR)
(Hal. 119)

Bukan seberapa lama hidup ini yang dihitung, tapi seberapa berarti kita menghabiskannya.
- Chapter TEMARAM
(Hal. 139)

Dan di antara waktu, entah kapan, ada aku yang jatuh cinta padamu.
- Kirana (Chapter TEMARAM)
(Hal. 146)

Mencintai manusia sama saja dengan mencintai alam raya. Memberi tanpa perlu mengharap balasan. Alam raya selalu mempunyai caranya sendiri untuk membalas kebaikan, meski cara tersebut tidak seperti yang kita inginkan. Bukankah manusia juga begitu?
- Timur (Chapter HARAPAN)
(Hal. 219)

Tuhan tidak pernah mengambil apa yang sudah Dia beri. Tuhan cuma menukarnya dengan sesuatu yang lebih indah. Kitanya saja yang belum sadar.
- Timur (Chapter HARAPAN)
(Hal. 222)

Yang penting itu kebaikan yang kita lakukan untuk sesama, bukan dari mana kita berasal.
- Mentari (Chapter HARAPAN)
(Hal. 228)

Aku mencintai negeri ini seutuhnya, dan negeri ini lebih dari sekadar orang-orang yang memerintah di ibu kota sana.
- Chapter HARAPAN
(Hal. 244)

Putri raja ataupun bukan, titah perempuan menjelma sabda bagi lelaki yang mempunyai perasaan lebih terhadapnya.
- Chapter I HEART THEE
(Hal. 263)

==============================================================

Nah itu dia review dan kutipan buku 11:11 karya Fiersa Besari.
Baca juga review dan kutipan buku-buku koleksi saya yang lain disini. Selamat membaca buku :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal E-Commerce BSI Pertemuan 1-6

14 Jenis Muamalah, Contoh dan Dalilnya