Sharing Session Buku JATUH CINTA SAMA ALLAH SAJA
DETAIL BUKU
Penulis : Burhan Sodiq
Tahun : 2016
Genre : Agama Islam
Penerbit : Samudera
Cover : Softcover
Tebal : 174 halaman
Cetakan : Original
Harga : Rp 23.800,- (Juni 2020 – Onlineshop)
Keterangan : Cover Cetakan III, Maret 2019
REVIEW
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
“Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlak mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi ahli ibadah”. (Ibu Qayyim Al Jauziyah)
Di postingan kali ini saya ingin membahas mengenai salah satu buku dari enam karya Ustadz Burhan Sodiq yang saya miliki. Buku ini berjudul “Jatuh Cinta Sama Allah Saja!”.
Enam koleksi buku Ustadz
Burhan Sodiq yang saya punya yaitu :
2. Ya Allah, Aku Tak Ingin Sendiri
3. Ya Allah, Izinkan Dia Untukku
4. Ya Allah, Aku Ingin Menikah
5. Temukan Aku Dalam Istikharahmu
6. Jatuh Cinta Sama Allah Saja!
Sudah 5 buku Ustadz Burhan Sodiq yang saya review di postingan-postingan sebelumnya, yang semuanya bertahap dari proses jatuh cinta hingga menikah. Nah di buku “Jatuh Cinta Sama Allah Saja!” yang memang terbit belakangan ini, temanya seperti mengulang dan kembali ke awal lagi, yaitu mengenai “jatuh cinta”. Buku ini lebih cocok dibaca untuk remaja muda yang umumnya baru mengenal cinta.
Di buku ini pertama-tama penulis membahas mengenai tantangan remaja sekarang yang dihadapkan pada banyak perubahan moral dan sosial, yang berakibat pada akhlak yang semakin rusak dan akidah yang semakin habis. Saya sendiri cukup geleng-geleng dan beristighfar manakala membaca bagian ini. Saya teringat adik-adik saya yang masih usia sekolah, dan bahkan membayangkan anak saya kelak, yang harus hidup di dunia yang sudah begitu bebas seperti sekarang.
Lalu di bab berikutnya penulis membahas mengenai tema cinta remaja. Misalnya, istilah cinta buta, cinta itu dirasa bukan dilogika, cinta itu misteri (kenapa, siapa, kapan, berapa lama, apa, dimana, semuanya serba misteri), cinta itu berkorban, cinta itu tidak mudah, cinta jangan karena harta, virus kakak adik, dan masih banyak lagi.
Di bab terakhir disajikan kisah-kisah nabi, rasul sahabat dan orang-orang yang mulia karena cinta, sehingga bisa menjadi inspirasi kita bahwa cinta bukan sesuatu yang salah karena dapat membawa kebaikan dan kemuliaan apabila ditempatkan pada tempat yang semestinya.
Dan review ini menjadi review terakhir saya dari 6 buku Ustadz Burhan Sodiq yang pernah saya baca. Semoga kita bisa mengambil ilmu dan hikmah dari setiap buku yang dibaca, supaya menjadikan kita paham bagaimana semestinya cinta ditempatkan supaya mengundang ridha Allah, dan bukan sebaliknya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wa barakatuh.
KUTIPAN
Hadirnya cinta bisa
melembagakan cita-cita. Mereka yang selama ini jenuh dengan kesendirian akan
merasakan nyaman dengan kehadiran seorang kawan yang mencintainya dengan tulus.
(Hal. 54)
Mending tidak pernah kenal cinta
dan tidak punya mantan, hati akan enak dan nyaman. Hanya akan kenal cinta
ketika sudah dilamar, jadi istri sepenuh hati tuk suami seorang diri. Hati
ridha, hidup aman, bahagia In syaa Allah.
(Hal. 58)
Mencintai berarti memberi
arti dalam setiap perjumpaan. Karena perjumpaan yang penuh arti akan selalu
memberi kesan dan pesan yang indah.
(Hal. 66)
Cinta tulus itu karena
Allah, bekalnya iman, dibenarkan dengan amal-amal shalih.
(Hal. 70)
Ketulusan akan diuji,
bahkan ia akan diuji berkali-kali. Apakah cinta yang kamu miliki seteguh batu
karang. Ataukah cinta yang kamu miliki serapuh sarang laba-laba.
(Hal. 72)
QS. Al-Qashash : 7-13.
Rentetan ayat itu
menunjukkan bahwa jika yakin sama janji Allah, maka kita tidak akan kecewa.
Janji Allah pasti benar.
(Hal. 79)
Cintailah seseorang ketika
dia taat kepada Allah. Dan jauhilah seseorang ketika dia sudah tidak lagi
menghiraukan Allah.
(Hal. 91)
Pelan-pelan jalani proses
itu dengan baik. Jangan mudah menyerah untuk sebuah masalah. Allah lebih besar
dari apapun yang menimpa kamu. Jangan takut, semua akan baik-baik saja. Dalam
mencintai memang butuh banyak alasan untuk tetap bertahan. Jangan takut untuk
tulus, karena tulus itu hanya bisa diberikan oleh orang-orang yang dekat dengan
Rabbnya.
(Hal. 114)
Komentar
Posting Komentar