Sharing Session Buku YA ALLAH, AKU JATUH CINTA

 


DETAIL BUKU

Penulis         : Burhan Sodiq

Tahun          : 2007

Genre           : Agama Islam

Penerbit       : Samudera

Cover           : Softcover

Tebal            : 178 halaman

Cetakan        : Original

Harga           : Rp 19.500,- (Juni 2020 – Onlineshop)

Keterangan : Cover Cetakan XXII, Februari 2019

 

REVIEW

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

“Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Ku naungin mereka dimana tidak ada naungan yang lain selain naungan-Ku”. HR. Muslim

Di postingan kali ini saya ingin membahas mengenai salah satu buku dari enam karya Ustadz Burhan Sodiq yang saya miliki. Buku ini berjudul “Ya Allah, Aku Jatuh Cinta”, yang terbit pertama kali pada April 2007.

Enam koleksi buku Ustadz Burhan Sodiq yang saya punya yaitu :

1. Ya Allah, Aku Jatuh Cinta

2. Ya Allah, Aku Tak Ingin Sendiri

3. Ya Allah, Izinkan Dia Untukku

4. Ya Allah, Aku Ingin Menikah

5. Temukan Aku Dalam Istikharahmu

6. Jatuh Cinta Sama Allah Saja!

Yups, buku-buku Ustadz Burhan Sodiq memang lebih banyak membahas mengenai problema cinta dan asmara di kalangan remaja. Saya pun pertama kali mengenal beliau kala mengikuti kajian beliau di Masjid Fatimatuzzahra Purwokerto dalam acara Pembukaan Sekolah Pra Nikah. Dan menurut saya cara penyampaian beliau memang cocok bagi remaja, baik dalam tausiah secara langsung maupun dari buku-buku karyanya.

Nah buku “Ya Allah, Aku Jatuh Cinta” ini membahas mengenai seluk beluk cinta, bagaimana Islam memandang cinta, bagaimana jika jatuh cinta, dan sebagainya yang hubungannya dengan “jatuh cinta”. Buku ini cocok dibaca oleh remaja dan orang-orang yang masih dalam proses pencarian, supaya persepsi mengenai cinta dan cara memperolehnya itu terarah dan tidak salah.

Menurut saya pribadi, buku Ustadz Burhan Sodiq ini memang cukup ringan dibaca dan mudah dipahami. Bahkan ketika seorang sahabat menanyakan rekomendasi buku pra nikah, saya merekomendasikan buku ini kepadanya. Untuk itu saya juga merekomendasikan buku ini untuk teman-teman semua. Menambah wawasan dan membetulkan persepsi jika masih ada yang salah selama kita “mencari” cinta sejati itu.

Demikian review saya kali ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

 

KUTIPAN

Cinta ibarat kupu-kupu. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampirimu di saat kau tak menduganya.

(Hal. 19)

 

Cinta pada lawan jenis bukan sesuatu yang kotor. Bahkan ia adalah sesuatu yang suci. Dan pernikahan adalah “bingkai” yang dapat menjaga kesucian itu.

(Hal. 29)

 

Siti Fatimah pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib,

“Wahai Ali, sesungguhnya sebelum menikah, ada laki-laki di Kota Mekah ini yang sangat aku kagumi”.

“Jadi engkau menyesal menikah denganku?”, ujar Ali.

“Tentu tidak, karena laki-laki itu adalah kamu”.

(Hal. 29)

 

Bahwa ketika hamba Allah hatuh cinta, hanyalah pernikahan solusinya.

(Hal. 58)

 

Jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridha agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata.

HR. At-Tirmidzi.

(Hal. 74)

 

Wanita itu dinikahi karena empat hal: hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang beragama, niscaya engkau akan beruntung.

HR. Bukhari

(Hal. 74)

 

Sakit patah hati bertahan selama kau menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya. Tantangannya bukanlah bagaimana bisa mengatasi melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan hikmahnya.

(Hal. 75)

 

Bila memang belum dirasa siap untuk menyemai cinta dalam bingkai pernikahan, maka sebaiknya cinta dipendam dan tidak dilanjutkan. Bilakah nanti memang jodoh, yakinlah bahwa kita akan dipertemukan pada kekasih hati yang telah menunggu kita. Jadi, kenapa harus mendahului dengan yang haram bila memang nantinya kita akan mendapatkannya secara halal?

(Hal. 132)

 

Sejak awal meniti jalan menuju pernikahan harus dimulai dengan niat yang benar. Upaya yang ditempuh pun juga benar dan tidak melanggar syariat. Tidak perlu ada pacaran islami, tunangan syar’i, dan menggantung status.

(Hal. 138)

 

Jika ada surga di dunia, maka surga itu adalah pernikahan yang bahagia.

(Hal. 143)

 

Mereka yang menikah adalah orang-orang yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang-orang yang sempurna. Tapi berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan.

(Hal. 159)

 

Jangan katakan “aku cinta padamu” bila kau tidak benar-benar peduli.

Jangan bicarakan tentang perasaan-perasaan bila itu tak benar-benar ada.

Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kau berniat mematahkan hati.

Jangan menatap ke dalam mata bila apa yang kau kerjakan cuma berbohong.

Hal terkejam yang bisa dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tidak berniat sama sekali untuk menerimanya saat dia terjatuh.

(Hal. 180)


==============================================================

Nah itu dia sharing session buku Ya Allah, Aku Jatuh Cinta.
Baca juga review dan kutipan buku-buku koleksi saya yang lain disini. Selamat membaca buku :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal E-Commerce BSI Pertemuan 1-6

14 Jenis Muamalah, Contoh dan Dalilnya